Dipuji tidak Nambah, Diejek tidak Kurang: January 2009

Alkisah Pak Budiman , seorang saudagar nan kaya raya tapi orangnya pelit melilit minta ampun. Suatu hari pak Budiman membaca berita di sebuah harian pos kota, artikel tentang sedang mem-boomingnya bisnis internet speedy dikotanya.

Dengan bermodal dengkul dan pengetahuan yang minim namun modal yang segepok , pak Budiman pun mendatangi kantor telkom mengurus surat perizinan gono-gininya.

Rencanaya pak Budiman hendak membuka Warung Internet dan ISP kecil-kecilan macam RT-RWnet ( begitulah sesuai info yang dibacanya dikoran).

Setelah berjalan beberapa minggu proyek warnetnya berjalan lancar nan mulus bak jalan tol, begitu pula RT/RWnet nyah... banyak peminat... bahkan salah seorang pelanggannya ikut nimbrung numpang jualan kacang dan emping di wnet... jualannya laris manis tiap hari bak kacang goreng dan emping goreng ( lah emangnya jualan apa?)

Satu bulan kemudian, tibalah saatnya Pak Budiman mulai berhitung rugi laba ... Dari Wnet sendiri hasilnya sangat memuaskan buat pak Budmiman. Pak Budiman pun lalu tersenyum nyengir sambil bersiul siul namun tak lama kemudian langsung cemberut karna teringat salah seorang pelanggan RT/RWnet blom bayar...

Bergegaslah Pak Budiman ke tempat sang pelanggan di siang hari bolong buat nagih uang Internet , ternyata sang pelanggan tak ada di tempat, Pak Budiman pun kembali pulang tanpa hasil ke rumah sambil gigit jari

Sesampainya di rumah ternyata sang Pelanggan yang tadi hendak ditemuinya sudah menunggu lama di rumah (kata urang banjar ini yang namanya tasulisih di jalan)

Tanpa basa basi langsung saja Pak Budiman menagih uang bulanan pelanggan....

Dengan santainya sang pelanggan senyum kembali seraya berkata : "Saya kesini memang mau bayar biaya internet langganan saya sama Bapak, kalo tidak salah hasil penjualan Kacang & Melinjo yang saya titipkan sama Bapak di wnet dari tgl 1 ampe tgl 30 totalnya semua Rp. xxxxxxxxxxx...sekian sekian.... potong aja langsung buat bayar internet saya... tapi kan masih kembaliannya lebihan mau saya tagih nih sama Bapak"

Maksut hati pengen nagih uang... eh malah ditagih orang...

Pak Budiman pun terdiam sambil menyerahkan uang sisa kelebihan penjualan Kacang dan melinjo sambil berguman dalam hati : "Buset... Internet Gua dibayar pake Kacang ama Melinjo".

* cerita di atas adalah fiksi, jika ada kesamaan nama tokoh dan tempat mohon maaf sebelumnya