Saturday, December 15, 2007

Idul Adha Natal 2007 Banjarmasin Masih Byarpet

Sumber: Bpost edisi 15 Des 2007

Idul Adha-Natal Masih Byarpet
Sabtu, 15-12-2007 02:08:00

  • PLN Tak Berani Jamin
  • Tokoh Agama Kirim Surat

BANJARMASIN, BPOST
- Dua perayaan hari raya keagamaan, yaitu Idul Adha dan Natal serta Tahun Baru, di daerah ini bakal digelar dalam situasi gelap gulita. PT PLN Kalselteng tidak bisa menjamin pada hari-hari itu tidak dilakukan pemadaman bergilir.


Padahal, sesuai jadwal semula, mulai Rabu (19/12) pabrik strum itu akan mengakhiri pemadaman bergilir di Kalsel dan Kalteng yang sudah dilakukan sejak minggu pertama November lalu.

"Pekerjaan perbaikan (overhoul) salah satu unit Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Asam Asam hampir mendekati selesai atau finishing," kata Manajer Distribusi PT PLN Kalselteng, Suharto kepada BPost, Jumat (14/12).

Hanya saja, Suharto mengaku tak berani menjamin pemadaman listrik di Kalsel dan Kalteng tidak lagi terjadi.

"Ya, mudah-mudahan sesuai jadwal. Tapi kalau ada kendala, pasti ada pemberitahuan kepada masyarakat," katanya.

Penegasan Suharto dikuatkan Manajer Pembangkit PT PLN Wilayah Kalselteng, Dwi Priyo B.

"Kita berharap pengetesan berjalan lancar, sehingga sesuai jadwal mulai 19 Desember tidak ada lagi pemadaman bergiliran," ujarnya.

Hanya saja, sebut Priyo, pemadaman bergilir tetap terjadi jika dilakukan pemeliharaan terhadap satu unit PLTU Asam-Asam lainnya. "Jadi sangat dimungkinkan pemadaman kembali dilakukan," katanya.

Suharto menambahkan, pemadaman yang terencana dilakukan pada saat beban puncak, sedangkan pemadaman di luar jam beban puncak adalah akibat kerusakan jaringan.

"Itu tidak bisa disiapkan, kami tidak bisa mengumumkan sebelumnya. Sebab, kami juga tidak tahu ada gangguan, biasanya karena angin, hujan dan sebagainya," ujarnya.

Kebutuhan daya listrik Kalselteng selama ini disuplai melalui dua unit PLTU Asam Asam (2 X 65 megawatt), tiga unit (3 x 10 megawatt) Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), 29 unit Pembangkit Listrik Tenaga Desiel (PLTD). Untuk menutupi kekurangan daya, PLN menyewa 10,50 megawatt dari swasta dan pembelian 9,50 megawatt.

Menurut Suharto, dalam keadaan normal daya mampu listrik untuk Kalselteng seluruhnya 260,95 megawatt. Namun defisit daya listrik mengalami pengurangan setelah pada bulan November-Desember salah satu unit PLT Asam Asam menjalani perawatan rutin.

"Sehingga daya yang tersedia hanya 202,85 megawatt. Sedangkan kebutuhan saat beban puncak 269,13 MW. Jadi kita defisit 66,28 megawatt," bebernya.

PLN akan membangun PLTD di Pulang Pisau Kalteng, tapi baru selesai pada 2010.

Karenanya, untuk jangka pendek PLN akan menyewa pembangkit 40 megawatt pada 2008 nanti.

Surati PLN

Tidak adanya jaminan listrik kembali normal, khususnya pada hari-hari raya keagamaan pada Desember ini, membuat kecewa sejumlah pengurus organisasi keagamaan di Banjarmasin.

H Bayani, staf Sekretariat Masjid Raya Sabilal Muhtadin mengatakan, pemadaman listrik saat perayaan hari besar keagamaan bukan pilihan yang baik.

"Sangat keterlaluan PLN bila listrik padam di Hari Raya Idul Adha. Umat yang merayakan akan terganggu, dan ibadah tidak akan bisa berjalan dengan khusyuk," ucapnya.

Hal senada dikatakan Albertus Bambang Utoyo, koordinator sekretariat kantor Paroki Katederal Gereja Keluarga Kudus, Banjarmasin. Bila benar pihak PLN melakukan pemadaman di saat perayaan Natal 2007, ia sangat menyayangkan.

"Natal adalah perayaan besar bagi umat Kristiani. Sangat disayangkan bila di hari besar itu umat tak mampu beribadah dengan khusyuk hanya gara-gara listrik padam," ujarnya kepada BPost, kemarin.

Dijelaskan, puncak perayaan Natal akan berlangsung sejak malam Natal. Sementara pagi dan siang harinya perayaan Natal anak-anak dan sorenya kembali dilakukan misa kudus.

Pihaknya akan mengirimkan surat permohonan kepada PLN agar di hari yang istimewa itu pemadaman listrik ditiadakan.

Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, HM Said tak kalah geramnya terhadap PLN yang tidak bisa menjamin pada Idul Adha dan Natal tidak terjadi pemadaman.

"Kenapa tak bisa memberikan jaminan Idul Adha dan Natal listrik tidak padam? Bagaimanapun caranya, PLN harus menghindari pemadaman. Jangan membuat lebih kecewa warga Kalsel," tegasnya.

.Menurutnya, PLN harus mendahulukan kepentingan umat beragama dan dapat mengalahkan aliran listrik ke industri.

Sejumlah warga pun geram dengan keputusan PLN yang melakukan pemadaman tidak sesuai dengan jadwal semula.

"Katanya padam hanya sampai 19 Desember, tapi kok ada rencana lagi padam. Bagaimana ini janji PLN, seenaknya saja membuat aturan. Jika kami terlambat bayar sehari saja didenda sedang mereka yang ingkar tak memberikan kompensasi apa-apa," keluh Syaiful, warga Sultan Adam, Kompleks Mandiri IV. tri/arl/ais

1 comment:

Anonymous said...

Musnahkan pejabat PLN! :)

Mac-On-Linux Divider Bar